Minerba Berperan Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Berita35 Dilihat

INDOPOS.CO.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebutkan Indonesia memiliki potensi mineral dan batubara (minerba) yang sangat besar dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi serta kemandirian dan ketahanan industri nasional.

Menurutnya, peningkatan nilai tambah mineral memiliki peranan yang penting dalam mendukung transisi energi di Indonesia, antara lain digunakan sebagai bahan baku pembangkit solar, angin dan nuklir, kabel transmisi dan distribusi, serta baterai untuk kendaraan listrik dan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).

“Beberapa komoditas utama yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di antaranya nikel, alumunium, tembaga, timah, besi dan emas-perak,” ujarnya pada acara Indonesia Mining Summit di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/10/2023).

Adapun rencana hilirisasi ke depan, meliputi nikel, dengan sumber daya 17,3 milliar ton dan cadangan 5,0 milliar ton, dilakukan 3 jalur industri nikel dari smelter (pirometalurgi) dan leaching (hidrometalurgi), yaitu stainless steel, powder mettalurgy and alloying dan baterai lithium ion.

“Pada tahun 2022, produksi ferronickle sebesar 516,7 ribu ton, nickel matte sebesar 76 ribu ton dan bijih nikel sebesar 106,3 juta ton,” sebutnya.

Permintaan Baterai Lithium Ion diperkirakan meningkat karena meningkatnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi. Indonesia mempunyai potensi yang besar sebagai pemain utama dunia dalam industri baterai kendaraan listrik, karena memiliki bahan komponen baterai yaitu nikel, bauksit, tembaga dan mangan.

Namun, rantai nilai industri baterai di Indonesia masih perlu dikembangkan, karena masih ada beberapa industri yang belum tersedia seperti smelting/refining mineral, produksi komponen sel, produksi sel baterai, perakitan baterai dan mineral-mineral lain yang dibutuhkan seperti lithium, graphite dan cobalt.

“Pengembangan teknologi daur ulang mineral juga merupakan faktor penting dalam pengelolaan mineral. Hal ini meliputi recovering dan reusing mineral-mineral dari produk-produk yang sudah habis masa pakainya seperti baterai, elektronik dan magnet,” katanya.

Baca Juga  Arya Saloka Keceplosan Bilang Soal Jadwal Pernikahannya dengan Amanda Manopo ke Baim Wong, Benarkah?

Saat ini, lanjut Arifin, pemerintah telah menyiapkan roadmap pengembangan dan pemanfaatan batubara yang bertujuan meningkatkan ketahanan energi nasional dan optimalisasi pemanfaatan batubara di dalam negeri secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir dengan penerapan clean coal technology.

Namun, kegiatan pertambangan mineral dan batubara juga perlu memperhatikan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Di sini, pemerintah juga terus melakukan perbaikan kegiatan bisnis pertambangan mineral dan batubara, yang dilaksanakan melalui tata kelola pertambangan nasional, keberpihakan pada kepentingan nasional, kepastian hukum dan kemudahan berinvestasi, pengelolaan lingkungan hidup, serta penegakan hukum dengan melakukan penindakan hukum illegal mining.

“Dengan besarnya potensi mineral dan batubara, tersedianya peluang pasar yang terbuka luas, serta kepastian kebijakan dan regulasi, maka pemerintah mendorong para pelaku usaha untuk dapat berinvestasi pada hilirisasi mineral dan batubara,” pungkasnya. (rmn)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *