PURWOKERTO.SUARA.COM, BANYUMAS– Ada sebuah gang yang cukup terkenal di kawasan wisata Baturraden Banyumas. Gang itu merupakan jalur menuju sebuah pemukiman yang dihuni wanita-wanita seksi. a
Warga biasa menyebutnya dengan Gang Sadar. Kehidupan di gang itu dimulai malam hari.
Saat itu wanita-wanita penghuni gang itu sudah bersolek. Pakaiannya seksi. Auratnya terumbar. Pemandangan yang segar bagi para pria hidung belang.
Jika “deal”, cinta satu malam berlanjut ke hotel-hotel di sekitar gang sadar. Gang itu pun selalu ramai hilir mudik wanita tuna susila dengan pria hidung belang.
Baca Juga:Jaraknya 21,3 Km dari Bandara Internasional Banyuwangi, Mall Baru di Kota Gandung Ini Miliki Desain Futuristik dan Mewah: Ada Foodcourt di Rooftopnya?
Hotel-hotel bertarif murah di sekitar gang sadar diuntungkan dari keberadaan bisnis esek-esek itu.
Perumahan yang dihuni pekerja seks itu aslinya adalah rumah warga. Rumah-rumah itu dikontrakkan atau disewakan untuk sarang wanita-wanita malam.
Namun kejayaan Gang Sadar selama puluhan tahun kini telah runtuh. Pandemi Covid 19 jadi momentum penutupan tempat bisnis prostitusi Gang Sadar.
Dengan alasan menghindari penyebaran virus Corona, Pemkab Banyumas punya dalih untuk memulangkan para pekerja seks ke daerah asalnya.
Ternyata setelah pulang, mereka dilarang untuk kembali ke Gang Sadar Baturraden. Bupati Banyumas memutuskan menutup secara permanen Gang Sadar untuk bisnis esek-esek.
Baca Juga:Warga Desa di Purbalingga Tumpah Ruah Meriahkan Festival Kalialang
Saat ini, setelah tiga tahun dan pandemi telah berakhir, para wanita penghuni Gang Sadar terbukti tidak kembali ke “kos”.
Kondisi terkini, rumah-rumah yang dulu dihuni wanita-wanita berpakaian minim, sepi. Kampung itu menjadi ” gelap gulita”.
Bahkan terkesan seperti kampung mati. Beberapa rumah kembali dihuni oleh pemiliknya atau warga sekitar. Selebihnya dibiarkan kosong dan tertutup.
Bahkan beberapa rumah dijual/disewakan. Pengumuman dijual itu ditempel di rumah yang dulu sempat menyumbang keuntungan karena jadi tempat kos PSK.
Tidak jelas kemana wanita-wanita eks penghuni Gang Sadar setelah tempatnya bekerja ditutup permanen.
Apakah mereka tetap membuka praktik prostitusi di tempat lain, atau kah mereka sudah “sadar” untuk kembali ke jalan yang benar ?
Quoted From Many Source