Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartanto disebut menandatangani kesepakatan. MoU itu untuk bukti bahwa partai berlambang pohon beringin tersebut sudah bergabung ke Koalisi Perubahan.
Namun, kabar itu ternyata masuk dalam konten yang dimanipulasi. Tak ada informasi mengenai kesepakatan untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan yang ditandatangani Airlangga.
Kabar itu beredar dalam bentuk video. Narasinya cuma menjelaskan tentang tanggapan Partai Nasdem mengenai kedekatan dan wacana bergabungnya Partai Golkar dengan Koalisi Perubahan.
Berikut narasi itu “Selamat buat Anies !! ketum Golkar tandatangani surat kesepakatan dengan Nasdem,pks & Demokrat….”.
Baca Juga:Mengungkap Keunikan Emas di Tanah Banyumas yang Kini Membawa Petaka
Kanal YouTube DUNIA POLITIK mengunggah video dengan tersebut. Dalam tayangan video, terdapat tangkapan layar artikel dari salah satu kanal berita dengan judul “Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Kekuatan Bertambah Besar”.
Namun setelah ditelusuri, tangkapan layar merupakan hasil manipulasi. Artikel asli yang diunggah berjudul “Wacana Golkar Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Kekuatan Bertambah Besar”.
Artikel yang diunggah pada 30 Maret 2023 tersebut juga dibacakan oleh narator pada video. Narasi tersebut berisi tentang Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari yang menyambut baik kedekatan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan para elite di Koalisi Perubahan.
Dalam artikel tersebut, Airlangga diberitakan hadir pada acara buka bersama yang diadakan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Namun Airlangga tidak memastikan apakah buka bersama itu menjadi tanda bahwa Golkar merapat ke Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Baca Juga:Beredar Foto Anies Baswedan Pegang Celana Dalam Wanita, Benarkah?
Hingga saat ini, belum ada deklarasi resmi dari Partai Golkar mengenai keputusan untuk bergabung dengan salah satu koalisi yang telah ada.
Dikutip dari artikel berbeda lainnya, Golkar masih bisa membuat poros baru asal menggandeng satu partai politik parlemen dengan minimal 30 kursi DPR RI, mengingat kursi Golkar di Senayan sebanyak 85 kursi DPR RI.
Berdasarkan penjelasan di atas, kabar Partai Golkar gabung koalisi perubahan dengan Airlangga tanda tangan kesepakatan tidaklah benar.
Quoted From Many Source